Setelah dua hari perjalanan, saya sampai di Paris. Ya, saya tidak bercanda, perjalanan saya makan waktu dua hari. Pesawat saya rusak di tengah jalan sehingga perjalanan saya terhambat dan saya juga harus menginap satu malam di Kuala Lumpur International Airport. Impian saya untuk melihat kota Paris dan menara Eiffel belum dapat terwujud, karena saya ternyata hanya dijadwalkan singgah di Paris untuk tidur lalu pergi keesokan paginya. Sore keesokan harinya, saya sampai di Tain, dimana ibu angkat saya menjemput saya.
Namanya Genevieve. Sejak pertama kali melihatnya secara langsung, saya tahu dia sama sekali bukan tipe wanita seperti mama saya, ataupun tante-tante saya. Cara berpakaiannya saja sudah menggambarkan bahwa dia bukan tipe wanita kota besar ataupun tipe wanita yang sering bersolek. Ibu angkat saya memakai setelan olahraga, saya langsung tahu bahwa dia adalah maniak olah raga. Saya ragu apakah saya nantinya akan cocok atau tidak, karena saya sudah dapat merasakan bahwa saya 180 derajat berbeda dengannya. Bilang saya sombong atau seenaknya menghakimi orang, saya saat itu hanya melihat dari kacamata subjektif seorang anak kota besar.
Akhirnya saya sampai di Thonon les Bains, kota dimana saya akan menghabiskan sebelas bulan kedepan. Saya bertemu keluarga angkat saya. Renaud, sang ayah; Caroline, anak tertua; Oceane, anak kedua; Robin, anak terakhir; dan Laska, anjing kesayangan. Dan benar saja, mereka semua pecinta olahraga. Tidak ada yang salah sebenarnya dengan menyukai olahraga, hanya saja saya tidak berbakat sama sekali dalam bidang tersebut, dan saya tidak suka jika nantinya saya dipaksa berolahraga keras, saya lebih suka membaca buku, menulis, menggambar, berbelanja atau menonton televisi. Saya tahu, saya adalah tipikal remaja ibukota yang manja, bukan? Untungnya di depan kamar saya ada sebuah piano, dan ternyata Renaud jago sekali bermain piano. Paling tidak saya bisa 'melarikan diri' pada tuts hitam-putih tersebut, dan akan ada lantunan melodi indah yang sering terdengar di dalam rumah.
Senin esoknya, kehidupan saya dimulai. Sekolah.
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire