Tapi untuk sementara waktu saya punya keluarga lainnya, yaitu teman-teman dan guru di sekolah. Ya, guru! Saya punya dua guru favorit yang kebetulan juga menjadikan saya murid favoritnya. Tidak, saya tidak KKN atau apapun, hanya saja saya begitu menyukai pelajaran mereka sehingga saya merasa harus sedikit berusaha untuk membalas jasa mereka dalam membantu saya. Simbiosis mutualisme. Saya cinta kelas Bahasa Inggris dan Bahasa Italia! Mme.Pangallo, guru Bahasa Inggris saya, begitu perhatian dengan saya. Suatu saat saya pernah sakit dan beliau menanyakan apakah saya baik-baik saja ataukah saya ada masalah. Saya dapat bercerita pada beliau mengenai hal-hal yang mengganggu pikiran saya, tentang teman-teman, tentang kerinduan saya pada rumah. Mme.Collinet, guru Bahasa Italia saya, adalah guru favorit saya sampai saat ini. Beliau begitu ceria, kelasnya selalu semarak, dan caranya mengajar sangat mudah dimengerti. Beliau juga sangat baik hati, pada awal kedatangan saya di kelas bahasa Italia (saya terlambat 2 bulan) ia memberikan saya tambahan agar saya bisa mengejar ketertinggalan. Beliau juga tidak segan-segan menerjemahkan kata-kata yang tidak saya mengerti dalam Bahasa Inggris, karena kemampuan Bahasa Perancis saya masih sangat terbatas. Dengan dua guru yang menyukai saya dan begitu baik, ditambah pula saya memang menggemari pelajaran literatur, bukan hal yang spesial jika saya sering mendapat nilai tinggi.
Liburan musim semi saya menjadi sangat berarti, saya menggunakan kesempatan sortie program saya untuk ke Paris dan bertemu orang tua saya. Sejalan dengan apa yang dikatakan pihak AFS, saya takut tidak bisa 'kembali' lagi nantinya ke kehidupan disini setelah menghabiskan waktu bersama keluarga asli, namun saya juga tidak bisa menolak ajakan orang tua saya untuk keliling eropa. Akhirnya saya memutuskan untuk mengiyakan rencana mereka, dan menghabiskan liburan dua minggu saya di luar Thonon. Beberapa hari pertama saya di Paris, saya tinggal bersama keluarga tante saya. Saya pergi menjelajahi Paris bersama teman yang kebetulan ada disana, Suta namanya. Saya juga pergi bermain di Disneyland Paris! Saat orangtua saya datang, perjalanan besar kami dimulai. Kami mengunjungi beberapa kota di Belanda, lalu ke Belgia, Luxemburg, Venise, Nice, dan Monaco. Perjalanan berakhir di Geneve dan Thonon, dimana orangtua saya bertandang ke rumah keluarga angkat saya. Pertemuan dua keluarga yang berlangsung dengan hangat, tidak seperti yang saya takutkan. Satu hal yang saya sadari, ternyata kemampuan bahasa itu sangat berguna ya? Saya beruntung bisa bahasa Perancis dan Inggris, bahkan saat di Italia pun saya bisa menanyakan jalan dengan bahasa lokal. Saya sangat senang ternyata pelajaran di sekolah bisa berguna juga! Sayangnya saya tidak bisa bahasa Jerman sama sekali, padahal saya belajar bahasa Jerman sudah tiga tahun. Diakhir perjalanan, saya baru ngeh betapa saya merindukan orangtua saya dengan semua kebiasaannya. Saya menyadari kalau saya butuh mereka, dan saya sangat sayang mereka. Saya harus jadi anak yang lebih baik nantinya saat kembali ke Jakarta! Oh iya, di liburan musim semi ini, akhirnya saya putus dengan pacar saya lho.
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire